GEREJA YANG EKOLOGIS MENGACU RUMAH PANGGUNG DALAM KONTEKS KOTA BANJARMASIN

  • Lia Afriliani Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
  • Enta Malasinta Lantigimo Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
  • Keloso Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Kata Kunci: Eklesiologi, Ekologi, Rumah Panggung

Abstrak

Penelitian ini menganalisis nilai-nilai ekologis dalam rumah panggung dan menawarkan konsep ekslesiologi ekologis dalam konteks Kota Banjarmasin. Metode kualitatif diterapkan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil menunjukkan bahwa konstruksi rumah panggung di Banjarmasin mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, dengan desain yang beradaptasi pada banjir dan pasang surut air. Rumah panggung juga menjaga kearifan lokal, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat interaksi sosial-spiritual. Nilai-nilai ini dapat menjadi model bagi gereja dalam menjalankan misi ekologisnya, sehingga gereja berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus misi spritual dan sosialnya.

Referensi

Ayudya, Diana, Saeful Permana, Stenly Lakafin, and Gabriela Wuryaningsih. 2019. “PEMANFAATAN RUANG DI BAWAH RUMAH PANGGUNG PERMUKIMAN NELAYAN PERKOTAAN (STUDI KASUS: KAMPUNG NELAYAN KAMAL MUARA).” Vitruvian 9: 27. https://doi.org/10.22441/vitruvian.2019.v9i1.004.

Bosch, David J. 2006. Transformasi Misi Kristen: Sejarah Teologi Misi Yang Mengubah Dan Berubah. Cet. 6. Jakarta: Gunung Mulia.

Brill, Wesley. 1995. Tafsiran Injil Yohanes. Bandung: Kalam Hidup.

Dillistone, F. W. 2002. Daya Kekuatan Simbol: The Power of Symbols. Yogyakarta: Kanisius.

Dulles, Avery. 1990. Model-Model Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Effendi, Dewinita, Judy O Waani, and Amanda Sembel. 2017. “POLA PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI PUSAT KOTA TERNATE.” Spasial 4, no. 1.

Firmando, H B. 2022. Sosiologi Kebudayaan: Dari Nilai Budaya Hingga Praktik Sosial. 2nd ed. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.

Habel, Norman C. 1998. The Third Mission of the Church. Brisbane: Trinity Theological College.

Hukubun, Monike, and Margaretha Martha Anace Apituley. 2023. “Gereja Sebagai Komunitas Ekologis: Gambaran Tentang Gereja Dalam Konteks Kerusakan Ekologi Di Maluku.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 7, no. 2: 895–914. https://doi.org/10.30648/dun.v7i2.882.

Jonge, Chr. D., and Jan S. Aritonang. 2015. Apa Dan Bagaimana Gereja: Pengantar Sejarah Eklesiologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Kareli, Vincentius Yossy. 2022. “Lingkungan Sebagai Anggota Gereja Yang Tersamar (Sebuah Refleksi Eklesiologi Kontekstual William Chang Terhadap Gereja Ekologis).” Forum 51, no. 2: 274–89. https://doi.org/10.35312/forum.v51i2.457.

Larosa, Arliyanus. 2001. Misi Sosial Gereja. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Lasor, W. S., D. A. Hubbard, and F. W. Bush. 2001. Pengantar Perjanjian Lama 1. Jakarta: Gunung Mulia.

Lee, Witness. 2020. Kesimpulan Perjanjian Baru: Gereja. Jakarta: YPII.

Liliweri, P D A. 2019. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusamedia.

Mardiatmadja, B. S. 1991. Eklesiologi: Makna Dan Sejarahnya. Yogyakarta: Kanisius.

Minear, Paul S. 1980. Images of The Church in The New Testament. Grand Rapids, Michigan: Wm.B. eerdmans Publishing Co.

Moelong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Naess, Arne. 2008. “The Shallow and the Deep, Long-Range Ecology Movement.”

Noor, Yusliani. 2016. Islamisasi Banjarmasin (Abad Ke-15 Sampai Ke-19). Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ohoiwutun, Barnabas. 2020. Posisi Dan Peran Manusia Dalam Alam: Menurut Deep Ecology Arne Naess (Tanggapan Atas Kritik Al Gore). Yogyakarta: Kanisius.

“Profil Kota Banjarmasin.” n.d.

Setiyawan, Alfanadi Agung, Suzanna Ratih Sari, and Agung Budi Sardjono. 2020. “Pengaruh Pemilihan Lokasi Dagang Terhadap Visibilitas Pedagang Kaki Lima.” Langkau Betang: Jurnal Arsitektur 7, no. 1: 57. https://doi.org/10.26418/lantang.v7i1.37640.

Setyawan, Yusak B. 2016. “Gereja Sebagai Komunitas Ekologi: Eklesiologi Dalam Konteks Krisis Ekologi Di Indonesia.”

Diterbitkan
2025-08-29
Bagian
Articles